Langsung ke konten utama

Manajemen Input/Output pada sistem operasi


Manajemen Input/Output
Pekerjaan utama yang paling sering dilakukan oleh sistem komputer selain melakukan komputasi adalah Input/Output (I/O). Dalam kenyataannya, waktu yang digunakan untuk komputasi lebih sedikit dibandingkan waktu untuk I/O. Ditambah lagi dengan banyaknya variasi perangkat I/O sehingga membuat manajemen I/O menjadi komponen yang penting bagi sebuah sistem operasi. Sistem operasi juga sering disebut device manager, karena sistem operasi mengatur berbagai macam perangkat ( device).
Fungsi-fungsi sistem operasi untuk sistem I/O:
  • Penyanggaan ( buffering). Menampung data sementara dari/ke perangkat I/O
  • Penjadwalan ( scheduling). Melakukan penjadualan pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien.
  • Spooling. Meletakkan suatu pekerjaan program pada penyangga, agar setiap perangkat dapat mengaksesnya saat perangkat tersebut siap.
  • Menyediakan driver perangkat yang umum. Driver digunakan agar sistem operasi dapat memberi perintah untuk melakukan operasi pada perangkat keras I/O yang umum, seperti optical drive, media penyimpanan sekunder, dan layar monitor.
  • Menyediakan driver perangkat yang khusus. Driver digunakan agar sistem operasi dapat memberi perintah untuk melakukan operasi pada perangkat keras I/O tertentu, seperti kartu suara, kartu grafis, dan motherboard
Manajemen Sistem I/O
Sering disebut device manager. Menyediakan device driver yang umum sehingga operasi I/O dapat seragam (membuka, membaca, menulis,menutup). Contoh: pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca berkas pada perangkat keras, CD-ROM dan floppy disk. Manajemen sistem I/O merupakan aspek perancangan sistem operasi yang terluas disebabkan sangat beragamnya perangkat dan begitu banyaknya aplikasi dari perangkat- perangkat itu.

Struktur manajemen input/output 
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membedakan Telur Jantan dan betina

Cara MEMBEDAKAN TELUR MERPATI JANTAN DAN BETINA Cara Pertama  Telur Jantan atau Telur Betina  : Cara yang disarankan adalah melihat bentuk telur. Kalau telur lonjong atau cungkup, maka kemungkinan jantan. Kalau bentuknya bulat maka kemungkinan besar ia betina. Yang dimaksud telur lonjong adalah, membentuk titik pada ujung telur yang lonjong tersebut maka dia adalah bibit telur jantan. Sedangkan yang cenderung bulat dia bakal menjadi telur betina. Tingkat kepastian tidak dapat dipastikan. Beberapa sumber mengatakan bahwa kepastiannya sekitar 70-80%. Dengan kata lain, jika penentuan telur ditetapkan dengan cara ini, maka dari 10 telur yang dianggap betina, masih ada dua atau 3 telur dengan bentuk yang sama, tetapi jantan. Cara Kedua  Telur Jantan atau Telur Betina : Cara ini tidak ada dasar ilmiahnya juga. Saya gunakan pendulum (bandul) seperti yang didapat dari beberapa referensi web site. Untuk gampangnya saja, saya gunakan pendulum dengan menggun

Budidaya ternak sapi potong

Berikut ini adalah serba-serbi budidaya ternak sapi potong dimulai dengan sejarah singkat ternak sapi potong, sentra  budidaya ternak sapi potong, jenis-jenis ternak sapi potong, manfaat ternak sapi potong, persyaratan lokasi budidaya ternak sapi potong,  pedoman teknis budidaya ternak sapi potong, hama dan penyakit ternak sapi potong dan lain-lain. 1. SEJARAH SINGKAT Sapi yang ada sekarang ini berasal dari Homacodontidae yang dijumpai pada babak Palaeoceen. Jenis-jenis primitifnya ditemukan pada babak Plioceen di India. Sapi Bali yang banyak dijadikan komoditi daging/sapi potong pada awalnya dikembangkan di Bali dan kemudian menyebar ke beberapa wilayah seperti: Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi. 2. SENTRA PETERNAKAN Sapi Bali, sapi Ongole, sapi PO (peranakan ongole) dan sapi Madura banyak terdapat di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi. Sapi jenis Aberdeen angus banyak terdapat di Skotlandia. Sapi Simental banyak terdapat di Swiss. Sapi Brahman beras